VII. SAKARIDA
A. Pendahuluan
- Latar belakang
Sakarida
atau karbohidrat merupakan salah satu dari tiga bahan makanan pokok manusia dan
hewan disamping lemak dan protein. Dalam tubuh manusia dan hewan, senyawa ini
merupakan cabang energi dan tersimpan didalam sel sebagai glikogen. Karbohidrat
terdapat dalam jumlah cukup besar didalam tumbuh-tumbuhan, terutama pada
bagian-bagian yang keras seperti biji, ubi, dan kulit.
Berdasarkan
sifat hidrolisisnya karbohidrat dibagi menjadi empat golongan yaitu:
monosakarida, disakarida, glikosida, polisakarida. Karbohidrat
mempunyai rumus Cn(H2O)n. Termasuk dalam kelompok senyawa ini
misalnya glukosa C6H12O6 dan sukrosa C11H22O11. Dan karbohidrat sangat banyak
maacamnya.
Praktikum ini kita akan mempelajari
hidrolisis karbohidrat. Hidrolisis
adalah suatu proses kimia yang menggunakan H2O sebagai pemecah suatu
persenyawaan termasuk inversi gula, saponifikasi lemak dan ester, pemecahan
protein dan reaksi Grignard. H2O sebagai zat pereaksi dalam
pengertian luas termasuk larutan asam dan basa (dalam senyawa organik,
hidrolisis, netralisasi). Mempelajari hidrolisis karbohidrat
dalam suatu bahan makanan sangat penting. Melalui praktikum ini kita dapat mengetahui jenis sakarida mana
yang mengalami hidrolisis.
2. Tujuan
Praktikum
Praktikum
sakarida ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
a. Mengetahui
sifat-sifat sakarida
b. Mengidentifikasi
gula reduksi
c. Mengetahui
reaksi hidrolisis karbohidrat
3.
Waktu dan Tempat
Praktikum
Sakarida ini
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 November 2012 pukul 07.00 – 09.30
WIB di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Tinjauan
Pustaka
Karbohidrat
didefinisikan secara tepat sebagai senyawa dengan rumus molekul Cn(H2O)n,
namun kata karbohidrat umumnya digunakan dalam pengertian lebih terbatas untuk
menunjukkan zat yang terdiri dari polihidroksi aldehid dan keton serta
turunannya. Gula juga sebagai sakarida, umumnya diperlukan seperti karbohidrat
khas. Gula itu didapatkan dari gula bit dan tebu yang merupakan salah satu
produk organik industri utama (Stanley et al)
Karbohidrat yang berasal dari makanan,
dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat
antara glokusa yang terdapat dalam darah sedangkan glikogen adalah karbohidrat
yang disintesa dalam hati dan digunakan dalam sel-sel jaringan otot sebagai energi. Jadi ada
bermacam-macam golongan
senyawa yang termasuk golongan senyawa yang termasuk golongan karbohidrat ini. Kita
dapat mengetahui bahwa amilum, selulosa, glikogen, gula, dan glukosa merupakan
beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan (A. Poejiadi, 1999).
Berdasarkan reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dibedakan menjadi
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah senyawa yang
paling sederhana, tidak dapat lagi dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih
sederhana lagi. Contohnya glukosa, galaktosa, fruktosa, ribose, dan lainnya.
Oligosakarida adalah karbohidrat yang pada hidrolisis menghasilkan beberapa
molekul monosakarida. Disakarida yang paling penting adalah sukrosa, maltosa,
dan laktosa. Polisakarida adalah karbohidrat yang dapat dihidrolisis membentuk
banyak molekul monosakarida. Contohnya amilum, glikogen, selulosa, dan lain-lain
(Purba, 1998).
Gula sederhana dan zat-zat dengan hidrolisis menghasilkan gula sederhana
disebut karbohidrat. Aslinya nama karbohidrat digunakan karena komposisinya
kebanyakan gula pati dan selulose berpadanan dengan hidrat hipotesis dari
karbon harga X dan Y dapat berjangka 3-ribuan. Suatu pengelompokan yang luas
dari sejumlah besar karbohidrat terdiri dari sekitar setengah lusin kelas utama
dengan sekitar 40 sub kelas (Kusnawidjaja,1998).
Karbohidrat didefinisikan sebagai polisakarida aldehid, polisakarida keton
atau senyawa yang menghasilkan senyawa serupa pada hidrolisis. Dengan demikian
kimia karbon adalah gabungan kimia dari dua gugus fungsi, yaitu gugus hidroksil
dan karbonil. Karbon umumnya digolongkan menurut strukturnya yaitu
monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Istilah sakarida dari bahasa latin
“ sacharum “ yang berarti gula dan mengacu pada rasa manis. Banyaknya senyawa
karbon yang ada dan menurut gugus fungsi dan gugus karboksilnya, yitu aldehid
dan keton. Gliseril aldehid adalah aldosa yang paling sederhana sedangkan
dihidroksiketon adalah yang paling sederhana. (Hart, 1999 ).
Gula invert adalah campuran glukosa dan fruktosa yang sama banyak yang
dihasilkan oleh sukrosa dengan asam encer yang dididihkan / dengan enzim. Gula
invert memutar bidang polisakarida ke kiri. Hal ini disebabkan karena daya
putar kanan glukosa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sukrosa yang
mempunyai daya putar kanan berubah menjadi putar kiri (Anonim, 2007)
C.
Alat,Bahan
dan Cara Kerja
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Gelas ukur
d. Pipet
e. Penjepit
f. Waterbath
2. Bahan
a. Glukosa + air
b. Sukrosa + air
c. Laktosa + air
d. Amilosa + air
e. Iodine
f. NaOH
g. Na- asetat
3. Cara
Kerja
Menyediakan 4 tabung reaksi yang
berisi glukosa+air, sukrosa+air, laktosa+air, dan amilosa+air lalu menetesi 3
ml NaOH kedalam 4 tabung reaksi tersebut, kemudian memanaskannya dengan
menggunakan waterbath kemudian menunggunya hingga mendidih.
Menyediakan 4 tabung reaksi yang
berisi glukosa+air, sukrosa+air, laktosa+air, dan amilosa+air lalu menetesi 3
ml iodine kedalam 4 tabung reaksi tersebut, kemudian memanaskannya.
Menyediakan 4 tabung reaksi yang
berisi glukosa+air, sukrosa+air, laktosa+air, dan amilosa+air lalu menetesi 2
ml Na- asetat kedalam 4 tabung reaksi tersebut, kemudian memanaskannya dengan
menggunakan waterbath kemudian menunggunya selama 20 menit.
D.
Hasil dan Analisis Hasil Pengamatan
Tabel 7.1 Pengamatan Sakarida
Sampel
|
Reaksi
|
|||
Reaksi
|
Pendamaran
|
Iodine
|
Osazone
|
|
Glukosa + air
|
Warna Awal
|
Bening
|
Bening
|
Bening
|
Warna Proses
|
Bening Kuning
|
Kuning Bening
|
Bening
|
|
Warna Akhir
|
Kuning
|
Bening
|
Putih Bening
|
|
Bau
|
Berbau
|
Berbau
|
Berbau
|
|
Endapan
|
Tidak ada
|
Tidak Ada
|
Tidak ada
|
|
Letupan
|
Tidak terjadi
|
Tidak terjadi
|
Tidak Terjadi
|
|
Sukrosa + air
|
Warna Awal
|
Bening
|
Bening
|
Bening
|
Warna Proses
|
Kuning Bening
|
Kuning Bening
|
Putih Bening
|
|
Warna Akhir
|
Bening
|
Kuning
|
Putih Bening
|
|
Bau
|
Berbau
|
Berbau
|
Berbau
|
|
Endapan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
|
Letupan
|
Tidak terjadi
|
Tidak terjadi
|
Tidak terjadi
|
|
Laktosa + air
|
Warna Awal
|
Bening
|
Bening
|
Bening
|
Warna Proses
|
Kuning Bening
|
Kuning Bening
|
Bening
|
|
Warna Akhir
|
Kuning
|
Biru Pekat
|
Bening
|
|
Bau
|
Tidak Berbau
|
Tidak Berbau
|
Tidak Berbau
|
|
Endapan
|
Tidak ada
|
Terjadi
|
Tidak ada
|
|
Letupan
|
Tidak Terjadi
|
Tidak Terjadi
|
Tidak Terjadi
|
|
Amilosa + air
|
Warna Awal
|
Kuning Keruh
|
Kuning Keruh
|
Kuning Keruh
|
Warna Proses
|
Kuning Bening
|
Kuning Bening
|
Bening
|
|
Warna Akhir
|
Kuning
|
Hitam Keclokatan
|
Bening
|
|
Bau
|
Berbau
|
Berbau
|
Berbau
|
|
Endapan
|
Tidak ada
|
Ada
|
Tidak Ada
|
|
Letupan
|
Tidak Terjadi
|
Tidak Terjadi
|
Tidak Terjadi
|
Sumber
: Laporan Sementara
E.
Pembahasan dan Kesimpulan
1. Pembahasan
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik
yang paling melimpah di bumi.
Banyak sekali makanan yang kita temukan mengandung karbohidrat contohnya saja
yang kita sering makan setiap hari yaitu nasi, nasi sangat besar sekali
kandungan karbohirat. Karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan yaitu
monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Glukosa mereupakan salah satu dari karbohodrat tersebut.
Pada glukosa tidak terjadi pendamaran, glukosa yang
warna awalnya bening setelah direaksikan dengan iodine warnanya tetap bening
dan glukosa yang warna bening setelah direaksikan dengan osazone warnanya
sempat berubah menjadi putih putih dan pada proses akhir setelah dipanaskan berubah menjadibening
kembali. Pada glukosa tidak terjadi endapan dan terjadi letupan serta menimbulkan bau.
Pada sukrosa tidak
terjadi pendamaran. Sukrosa yang warna awalnya bening setelah direaksikan dengan iodine
warnanya sempat berubah menjadi bening
dan proses akhir setelah dipanaskan berubah menjadi kuning bening. Sukrosa yang warna awalnya
bening setelah direaksikan dengan osazone warnanya sempat berubah menjadi putih
dan proses akhirnya setelah dipanaskan menjadi putih bening kembali. Pada
sukrosa tidak terjadi endapan
dan letupan., tetapi sukrosa juga menimbulkan
bau.
2. Kesimpulan
a. Glukosa, Sukrosa, Laktosa, Amilosa setelah diberi osazone
tidak terjadi letupa.
b. Glukosa, Sukrosa, tidak terdapat endapan
c. Laktosa dan Amilosa terdapat endapan.
d. Glukosa
dan Sukrosa dan Amilosa menimbulkan bau, sedangkan laktosa tidak berbau.
e. Glukosa, Sukrosa, Laktosa dan Amilosa tidak terjadi letupa.
DAFTAR PUSTAKA
Hart,H . 1999. Kimia Organik.
Erlangga. Jakarta.
Kusnawidjaja, K. 1998.
Petunjuk Pendidikan Biokimia. Alumni. Bandung.
Poedjiadi, A. 1999. Dasar-dasar
Biokimia. UI Press. Jakarta.
Purba, M. 1998. Kimia.
Erlangga. Jakarta.
Stanley. 1999. Kimia
Organik Jilid I. ITB. Bandung