Saturday, December 7, 2013

III. KENETIKA REAKSI

III. KENETIKA REAKSI
A.  Pendahuluan
1.    Latar belakang
Kinetika kimia adalah salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari bagaimana suatu reaksi berlangsung. Kinetika kimia juga mempelajari laju reaksi. Cabang ilmu kimia ini mempunyai dua tujuan yaitu mensistematisasikan data mengenai hubungan laju reaksi dengan variabel yang dapat dikendalikan, dan memperkirakan mekanisme reaksi itu dari pengamatan laju reaksi.
               Reaksi pada sebuah benda itu sangatlah berbeda kecepatannya. Ada yang begitu cepat, adapula yang sangat lambat sekali. Contohnya saja pada kecepatan reaksi sebuah gula, gula yang diaduk dengan air mendidih akan lebih cepat larut dibandingkan dengan air dingin. Contoh lagi pada karatan sebuah baja akan waktu yang dibutuhkan lebih lama dibandingkan karatan sebuah kawat kecil. Kecepatan reaksi ini disebut laju reaksi.
               Laju reaksi kimia dapat didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi zat yang ikut dalam reaksi tersebut per satuan waktu. Pada praktikum ini kita memakai bahan yaitu larutan HCl, pita Mg. Kita melakukan percobaan ini untuk mengetahui berapa cepatpita Mg akan larut dalam HCl.
2.    Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kinetika reaksi adalah menentukan tingkat reaksi logam Mg dengan larutan HCl.
3.      Waktu dan Tempat
Praktikum Kinetika Reaksi dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22 November 2012 pukul 07.0009.30 WIB di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.




B.  Tinjauan Pustaka
Kinetika kimia mempelajari laju berlangsungnya reaksi kimia, dan energi yang berhubungan dengan proses itu, serta mekanisme berlangsungnya proses tersebut. Yang dimaksudkan dengan mekanisme reaksi adalah serangkaian reaksi tahap demi tahap yang terjadi berturut-turut selama proses perubahan reaktan menjadi produk. Sering juga dikatakan bahwa mekanisme reaksi merupakan urutan langkah-langkah reaksi menuju tersusunnya reaksi total.Pada suatu reaksi kimia tidak begitu sukar untuk mengetahui zat asal (reaktan) dan zat hasil akhir (produk), namun kadangkala suatu reaksi mempunyaihasil antara yang dengan cepat saling bereaksi lagi seterusnya (Crys Fajar, et.al, 2003).
Reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi menjadi hasil reaksi. Proses itu ada yang lambat dan ada yang cepat. Contohnya bensin terbakar lebih cepat dibandingkan dengan minyak tanah. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat, seperti membakar dinamit yang menghasilkan ledakan, dan yang sangat lambat adalah seperti proses berkaratnya besi. Pembahasan tentang kecepatan (laju) reaksi disebut kinetika kimia. Dalam kinetika kimia ini dikemukakan cara menentukan laju reaksi dan faktor apa yang mempengaruhinya (Syukri,1999).
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa laju reaksi suatu reaksi kimia adalah berbanding terbalik terhadap waktu dan sebanding dengan konsentrasi (Anonim, 2012).
Jika suatu zat dipanaskan, pertikel-partikel zat tersebut menyerap energi kalor.Pada suhu yang ebih tinggi molekul bergerak lebih cepat sehingga energi kinetiknya bertambah. Peningkatan energi kinetik menyebabkan kompleks teraktivasi lebih cepat terbentuk, karena energi aktivasi mudah terlampaui, dengan dewnikian reaksi berlangsung lebih cepat (Suroso,2002).


Penyelidikan tentang reaksi yang bertujuan untuk menentukan hukum laju dan konstanta laju, seringkali dilakukan pada beberapa temperature. Idealnya langkah pertama untuk mengenali semua produknya, dan untuk menyelidiki ada tidaknya antar hasil sementara dan reaksi samping. (Atkins,1999)








C.  Alat, Bahan, dan Cara Kerja
1.    Alat
a.    Tabung reaksi
b.    Gelas ukur
c.    Pipet
d.   Stopwatch
2.    Bahan
a.    6 buah potongan pita Mg 2 cm
b.    Larutan HCl 1 M; 1,2 M; 1,4 M; 1,6 M; 1,8 M; dan 2 M
3.    Cara Kerja
a.    Menyediakan 6 potong pita Mg @ 2 cm dan larutan HCl : 1 M ; 1,2 M ; 1,4 M ;1,6 M ;1,8 M ; 2 M.
b.    Mengisi tabung reaksi yang berjumlah 6 buah dengan 10 ml larutan HCl dengan konsentrasi masing-masing 1 tabung 1 Konsentrasi HCl.
c.    Memasukkan 1 potong pita Mg dalam 1 tabung reaksi berisi 10 ml HCl 1M.
d.   Mencatat waktu saat memasukkan pita sampai reaksi selesai (pita habis).
e.    Mengulangi percobaan, sampai ke-6 tabung reaksi sudah dimasukkan pita Mg.
f.     Menggambarkan grafik konsentrasi terhadap  dan (konsentrasi) terhadap
g.    Menentukan tingkat / orde reaksinya.








D. Hasil dan Analisis Pengamatan
1. Hasil Pengamatan
 Tabel 2.1 Tingkat Reaksi 1
NO
M (X)
t (s)
1/t (Y)
X.Y
X2
Y2
X2 . Y2
1
1,0 M
489
1/489
0,0002
1
0,004
0,004
2
1,2 M
319
1/319
0,0036
1,44
0,006
0,008
3
1,4 M
94
1/94
0,148
1,96
0,021
0,04
4
1,6 M
152
1/152
0,0105
2,56
0,038
0,01
   5
1,8 M
119
1/119
0,015
3,24
0,017
0,05
6
2 M
100
1/100
0,02
4
0,02
0,08
Jumlah
10 M
1273
0,0396
0,1991
14,2
0,106
0,192
        Sumber : Laporan Sementara
  Tabel 2.2 Tingkat Reaksi 2
NO
X2
Y2
X4
Y4
X4 . Y4
1
1
0,004
1
0,000016
1,6.10-5
2
1,44
0,006
2,07
0,000036
7,452.10-5
3
1,96
0,021
3,84
0,0004
1,693.10-3
4
2,56
0,038
8,6
0,0014
9,45.10-3
5
3,24
0,017
10,5
0,0003
3,03.10-3
6
4
0,02
16
0,0004
6,4.10-3
Jumlah
14,2
0,106
40,01
0,002552
0,021697
         Sumber : Laporan Sementara
2. Analisis Hasil Pengamatan
           a. Persamaan Garis Regresi Linier Tingkat 1  
                         
           
           
                               
                               
                               
                               
 
                               
                                 
                       
                  
                               
 
                               
                               
 
   
                               
 
                       
                0,1604




b. Persamaan Garis Regresi Linier Tingkat 2
 
 
                               
 
 
                               
 
                               
                               
 
 
                                                 
 
 
 
                                                                                         0,23296
                     
 
                               
         
                      
 
 
                
              
                
SD2 =
SD2 = 3,162435




























Grafik 3.1



E. Pembahasan dan Kesimpulan
1. Pembahasan
                    Kinetika reaksi adalah suatu keadaan yang terjadi/terjadinya sebuah reaksi. Sebuah kinetika reaksi mempunyai reaktan dan produk. Kinetika reaksi juga mengukur kecepatan sebuah reaksi. Konsentrasi adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Semakin banyak zat terlarut, maka akan semakin besar pula konsentrasi larutan. suatu larutan dengan konsentrasi tinggi mengandung partikel yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah.
Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada pula yang berlangsung lambat. Cepat rambatnya suatu reaksi dinyatakan sebagai laju reaksi. Laju reaksi kimia tidak berhubungan dengan perubahan entalpi selama reaksi dan diukur berdasarkan  perubahan konsentrasi zat pereaksi tiap satuan waktu atau bertambahnya zat hasil tiap satuan waktu.
Dari data percobaan diketahui semakin tinggi konsentrasi HCl maka waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan logam Mg semakin sedikit, ini karena laju reaksi berbanding terbalik terhadap waktu dan sebanding dengan konsentrasi. Konsentrasi 1 M HCl mampu melarutkan logam Mg dalam 489 detik, 1,2 M HCl dalam 319 detik, 1,4 M HCl dalam 94 detik, 1,6 M HCl dalam 152 detik, 1,8 M HCl dalam 119 detik hingga konsentrasi 2 M HCl dalam waktu 100 detik dapat melarutkan logam Mg.
2. Kesimpulan
a.    Konsentrasi pereaksi, yaitu jika konsentrasi pereaksi besar, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tumbukan antar molekul sehingga akan mempercepat reaksi.
b.    Semakin tinggi konsentrasi HCL semakin cepat pita Mg habis bereaksi.
c.    Laju reaksi berbanding terbalik dengan waktu dan berbanding lurus dengan konsentrasi.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. http://answer.yahoo.com. Diakses 9 November 2012 pukul 18.30 WIB
Atkins, P.W.1999.Kimia Fisika jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Chrys, Fajar, et.al. 2003. Kimia Dasar 2. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Suroso, A. Y. 2002. Ensiklopedia sains dan kehidupan. Jakarta: Tarity Samudra Berlian.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. ITB Press, Bandung.






0 comments:

Post a Comment